INTERAKSI
MANUSIA DAN KOMPUTER
TEKNOLOGI
WIRELESS LAN
Disusun oleh :
(Kelompok/12.3A.04)
1.
|
Hengky Fernando. S
|
12120095
|
2.
|
Robby Yuliansyah
|
12120612
|
3.
|
Erfan Dharmawan
|
12120065
|
4.
|
Tunggal Arum Satriyo
|
12120361
|
5.
|
Panji Joni
|
12120796
|
6.
|
Rizky Maulana
|
12120111
|
7.
|
Ridwan Yanuar
|
12120673
|
8.
|
Iqbal
|
12120465
|
9.
|
Muhammad Rustandi
|
12120477
|
10.
|
Venda Rihsita
|
12120163
|
PROGRAM D3 MANAJEMEN
INFORMATIKA
AMIK BINA SARANA INFORMATIKA
BEKASI
2013
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan
kepada
Allah SWT,
shalawat
serta
salam kami haturkan
kepada
Nabi Muhammad SAW serta
peran
kedua orang tua
sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “TEKNOLOGI WIRELESS LAN”.
Penulisan laporan makalah ini
merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi penilaian dari tugas mata
kuliah interaksi manusia dan komputer. Penyusunan makalah ini tidak terlepas
dari peran serta dari pihak yang membantu dalam proses penulisan laporan makalah
ini. Untuk itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
:
1.
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Anugerah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
2.
Bapak Djadjat sudrajat, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan arahan
mengenai materi dalam penyusunan makalah ini.
3.
Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan
motivasi dan doa dalam penulisan makalah ini.
4.
Seluruh teman-teman Manajemen Informatika-BSI
seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini kami
mohon maaf karena masih banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap agar
makalah ini berguna bagi semua pihak, khususnya bagi kami dalam memberi
tambahan pengetahuan dan informasi tentang interaksi manusia dan komputer.
Bekasi, 25 April 2013
penyusun
DAFTAR
ISI
JUDUL..........................................................................................................i
KATA
PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR
ISI................................................................................................iii
DAFTAR
GAMBAR.....................................................................................iv
BAB I
|
PENDAHULUAN................................................................................1
|
1.1
Latar
Belakang.................................................................................1
|
|
1.2
Maksud dan Tujuan
Penulisan.........................................................1
|
|
1.3
Metode Penulisan.............................................................................2
|
|
1.4
Batasan Masalah..............................................................................2
|
|
1.5
Sistematika Penulisan......................................................................2
|
|
BAB II
|
PEMBAHASAN...................................................................................3
|
2.1
Pengertian Wireless
LAN................................................................3
|
|
2.2
Sejarah Wireless LAN.....................................................................3
|
|
2.3
Teknologi Wi-Fi..............................................................................6
|
|
2.4
Perkembangan WLAN.....................................................................8
|
|
2.5
Keunggulan dan Kelemahan WLAN...............................................9
|
|
2.5.1
Keunggulan WLAN.................................................................9
|
|
2.5.2 Kelemahan WLAN................................................................10
|
|
2.6 Cara kerja
WLAN..........................................................................11
|
|
2.7
Roaming.........................................................................................13
|
|
2.8 Keamanan
WLAN.........................................................................13
|
|
2.9 Membuat HotSpot
di notebook dengan software connectify.........15
|
|
2.9.1 Pengertian
connectify............................................................15
|
|
2.9.2 Kelebihan dan
Kekurangan connectify..................................15
|
|
BAB
III
|
PENUTUP...........................................................................................21
|
3.1
Kesimpulan....................................................................................21
|
|
3.2
Saran-saran.............................................................................22
|
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................23
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Wireless adalah
jaringan tanpa kabel yang merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak
bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang
ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada
diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan
karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat
ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit
dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan
jaringan yang menggunakan kabel.
Berkembangnya teknologi
yang baru tidak selalu berarti teknologi yang lebih konvensional lantas
ditinggalkan. Sebenarnya antara teknologi yang baru dengan teknologi yang lama
kedua hal ini saling melengkapi, teknologi baru tidak akan bisa dikembangkan
tanpa adanya teknologi yang lama. Dan yang terpenting, diantara sederatan
teknologi baru yang kini sedang berkembang, banyak diantaranya yang saling
melengkapi sistem satu sama lain. Sebagai contoh, teknologi wireless bisa
membantu aplikasi dalam teknologi satelit relai.
Makalah ini disusun
dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang wireless yang
marak digunakan dalam perkembangan teknologi dan komunikasi sekarang ini.
I.2. Maksud dan Tujuan Penulisan
Makalah ini penyusun
buat untuk memenuhi penilaian mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)
pada semester tiga, sekaligus untuk menambah pengetahuan serta referensi pelajaran
IMK bagi penyusun khususnya serta bagi pembaca sekalian pada umumnya. Adapun
maksud dan tujuan lainnya dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui pengertian tentang
Wireless LAN.
2.
Untuk mengetahui sejarah Wireless LAN.
3.
Untuk mengetahui tentang teknologi
Wi-fi.
4.
Untuk mengetahui tentang perkembangan WLAN.
5.
Untuk mengetahui keunggulan dan
kelemahan WLAN.
6.
Untuk mengetahui cara kerja WLAN.
1.3
Metode Penulisan
Dalam penyusunan dan
penyelesaian makalah ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dari Studi
Kepustakaan / Library Research, yaitu dengan mempelajari berbagai literatur,
bahan-bahan kuliah, karya ilmiah, internet melalui website-website yang
berhubungan dengan wireless dan berbagai sumber lainnya yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas untuk memperoleh kejelasan mengenai konsep dan landasan
teori yang akan digunakan untuk menganalisis objek permasalahan.
1.4
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam
makalah ini mengungkapkan cakupan masalah yang akan dibahas. Masalah yang
terlalu luas perlu dibatasi agar pembahasan lebih terfokus. Karena itu, penulis
membatasi masalah mengenai wireless sejarah wireless LAN, pengertian
wireless LAN, cara kerja, manfaat, masalah keamanan dan aplikasi-aplikasi WLAN.
1.5 Sistematika Penulisan
Agar laporan makalah yang disusun oleh
penyusun memenuhi standar, penyusun mencoba menyusun laporan makalah ini dengan
cara sistematika penulisan yang baik. Adapun sistematika penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan
Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Batasan Masalah
1.5 Sistematika
Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wireless Lan
Wireless local area
network (WLAN) atau disebut juga
dengan Jaringan Lokal Nirkabel (LAN Nirkabel)
yang menghubungkan dua atau lebih peralatan dengan memanfaatkan metode
pendistribusion tanpa kabel (biasanya dengan spektrum-sebar atau gelombang
radio OFDM) dan biasanya menyediakan koneksi antara sebuah titik akses dengan
cakupan internet yang lebih luas. Hal ini memudahkan mobilitas pengguna tanpa
terputus dari jaringan (Network).
Area dapat berjarak dari sebuah ruangan tunggal hingga ke satu area (misalnya
gedung). Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau
lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan
berkabel.
LAN nirkabel adalah
suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi
antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari
transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b,
802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi
Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level
keamanan seperti WEP dan atau WPA.
LAN Nirkabel menjadi
sangat popular untuk pemakaian rumahan karena kemudahan instalasinya dan
manfaat komersial yang banyak yang ditawarkan kepada pengguna; seringnya dalam
bentuk gratis. LAN Nirkabel banyak dimanfaatkan di kota-kota besar, misalnya di
Kantor Pemerintahan untuk menghubungkan satu wilayah kerja dengan wilayah kerja
lainnya.
2.2 SEJARAH WIRELESS LAN
Norman Abramson,
seorang profesor di Universitas Hawaii, mengembangkan jaringan komunikasi
komputer nirkabel pertama di dunia, ALOHAnet, yang berbiaya rendah dan hampir
serupa radio. Sistem ini melibatkan tujuh komputer dari empat pulau untuk
berkomunikasi dengan komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran
telepon.
Pada tahun 1979, FR
Gfeller dan U. Bapst menerbitkan makalah di IEEE Prosiding yang berisi laporan
tentang ujicoba jaringan nirkabel untuk komunikasi dengan menggunakan
inframerah-tersebar. Tak lama kemudian, pada tahun 1980, P. Ferrert melaporkan
percobaannya tentang aplikasi eksperimental dari sebuah kode tunggal penyebaran
spektrum radio untuk komunikasi terminal nirkabel dalam Konferensi Nasional
Telekomunikasi IEEE. Pada tahun 1984, perbandingan antara inframerah dan
komunikasi spread spectrum CDMA untuk jaringan informasi kantor nirkabel
diterbitkan oleh Kaveh Pahlavan dalam Simposium Jaringan Komputer IEEE yang
kemudian terbit di Majalah Komunikasi IEEE Masyarakat. Pada bulan Mei 1985,
upaya Marcus telah membuat FCC mengumumkan eksperimental band ISM untuk
aplikasi komersial teknologi spektrum sebar. Kemudian, M. Kavehrad melaporkan
sebuah sistem PBX nirkabel eksperimental menggunakan divisi kode akses.
Laporan-laporan ini mendorong kegiatan industri radio portabel dan ponsel yang
signifikan dalam pengembangan generasi baru jaringan area lokal nirkabel dan
perbaruan diskusi dan informasi-informasi dalam bidang ini.
Generasi pertama dari
modem data nirkabel dikembangkan pada awal tahun 1980 oleh operator radio
amatir, yang sering disebut sebagai radio paket. Mereka menambahkan sebuah
modem band suara komunikasi data, dengan kecepatan data di bawah
9.600-bit /s, untuk sistem radio jarak pendek yang ada, biasanya dalam band
amatir yang berjarak dua meter. Generasi kedua modem nirkabel dikembangkan
segera setelah pengumuman FCC di band eksperimental untuk penggunaan teknologi
spektrum-sebar non-militer. Modem ini berkecepatan data ratusan kbit/s.
Generasi ketiga dari modem nirkabel kemudian ditujukan untuk kompatibilitas
dengan LAN yang ada dengan kecepatan data dalam Mbit/s. Beberapa perusahaan
mengembangkan produk generasi ketiga dengan kecepatan data diatas 1 Mbit/s dan
beberapa produk sudah diumumkan pada lokakarya IEEE Workshop tentang Wireless
LAN.
Pada Lokakarya IEEE
pertama perihal LAN Nirkabel diadakan pada tahun 1991. Pada saat itu produk
pertama LAN nirkabel baru saja muncul di pasar dan komite IEEE 802.11 baru saja
memulai kegiatannya untuk mengembangkan sebuah standar LAN nirkabel. Fokus
lokakarya pertama adalah evaluasi terhadap teknologi alternatif. Pada tahun 1996,
teknologi ini dianggap telah cukup berkembang, berbagai aplikasi telah
diidentifikasi dan teknologi yang memungkinkan aplikasi ini telah pula dipahami
dengan baik. Chip set ditujukan untuk implementasi dan aplikasi LAN nirkabel,
yang menjadi kunci teknologi untuk pertumbuhan pasar yang cepat. Wireless LAN
semakin banyak digunakan di rumah sakit, bursa efek, di gedung-gedung seperti
kampus dan perkantoran untuk akses nomaden, jaringan LAN point-to-point,
jaringan ad-hoc, dan aplikasi yang lebih besar melalui internetworking.
Standar, varian dan alternatif IEEE 802.11 seperti forum interoperabilitas
wireless LAN dan Eropa HiperLAN telah membuat kemajuan pesat demikian halnya
dengan PCS tak berlisensi ‘Layanan Komunikasi Pribadi’ dan supernet, yang kemudian
diubah namanya menjadi U-NII, telah membuka peluang baru.
Perangkat WLAN pada
awalnya begitu mahal dan digunakan sebagai alternatif LAN kabel di tempat
dimana pengkabelan sangat sulit atau tidak mungkin. Pengembangan utama meliputi
solusi spesifik industri and protokol proprietary, tetapi pada akhir 1990-an
digantikan dengan standar, versi, dan jenis utama dari IEEE 802.11 (dalam
produk dengan menggunakan Wi-Fi sebagai nama merek). Namun, ada juga beberapa
produk yang tidak berhasil di pasaran, seperti ATM alternatif dengan
menggunakan teknologi standar 5 GHz, yaitu HiperLAN/2. Sejak tahun 2002 telah
ada standar yang lebih baru ditambahkan ke 802,11; 802.11n yang beroperasi di
kedua band yakni 5GHz dan 2,4 Ghz pada kecepatan 300 Mbit/s, dengan begitu,
kebanyakan router yang lebih baru termasuk yang diproduksi oleh Apple Inc telah
dapat disiarkan jaringan nirkabel pada kedua band nirkabel, yang disebut
dualband. Sebuah HomeRF yang dibentuk pada tahun 1997 telah pula mempromosikan
teknologi yang bertujuan untuk digunakan di rumah, tetapi gagal dan dibubarkan
pada akhir 2002.
2.3 Teknologi Wi-Fi
Wi-Fi singkatan dari wireless fidelity merupakan teknologi
yang memungkinkan pengguna komputer dan peripheral sejenis yang mendukung
teknologi tersebut (PDA, telefon genggam) untuk berkomunikasi dalam jaringan
LAN atau mengakses internet dengan jaringan broadband nirkabel. Dengan
menggunakan sebuah Wi-fi acces point atau router, maka dapat dibangun sebuah
jaringan LAN atau internet nirkabel dalam cakupan 300 square feet (300 kaki
persegi) atau sekira 100 persegi.
Wi-Fi hanya dapat di
akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi
dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC
Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA,
pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah
tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA – nya menggunakan Windows XP,
hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan
sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang
terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut
memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada
kemasannya.
Teknologi wi-fi
mengenal istilah hotspot, yang diartikan sebagai tempat di mana internet dapat
diakses dengan menggunakan teknologi wi-fi. Dengan istilah sederhana, hotspot
adalah daerah yang masuk ke dalam cakupan sebuah wi-fi access point atau
router.
Dewasa ini, sejumlah
tempat umum telah menyediakan layanan hotspot gratis untuk menarik pengunjung.
Fasilitas hotspot telah memanjakan pengunjung dengan layanan internet tanpa
bayar dengan kecepatan yang cukup memuaskan, sekaligus memberikan keuntungan
pada pemilik tempat-tempat hotspot tersebut untuk meraup keuntungan dari
banyaknya jumlah pengunjung yang datang (misalnya pada café-café dan rumah
makan). Fasilitas hotspot terdapat pada kantor-kantor layanan publik,
perusahaan komersial dan taman-taman kota juga kampus dan café-café.
Menilai perkembangan
teknologi komunikasi ke depan, sudah dapat dipastikan teknologi nirkabel akan
mendominasi sektor ini. Kepraktisan nirkabel yang ditawarkan dengan menggunakan
ternologi inframerah, bluetooth, dan wi-fi menjadi pertimbangan para pengguna
untuk memanfaatkan teknlogi yang semakin diminati ini.
2.4 Perkembangan WIFI
Jaringan tanpa kabel
sebenarnya tidak sesulit sistem jaringan kabel bahkan dinilai relatif lebih
mudah. Sistem jaringan WIFI atau Wireless tidak memerlukan kabel sebagai
penghubungan antar jaringan dan komputer. Bila jenis jaringan kabel yang
memanfaatkan kabel Coaxial atau UTP memerlukan kabel sebagai media tranfer,
dengan Wireless network hanya dibutuhkan ruang atau space di mana jarak jangkau
network (jaringan) dibatasi hanya oleh kekuatan pancaran signal radio dari
masing masing komputer.
Jaringan Lokal Nirkabel
(WLAN) didasari pada spesifikasi IEEE 802.11, yakni sekumpulan standar
yang kemudian berkembang dengan beberapa spesifikasi, antara lain 802.11a,
802.11b, 802.11g, dan 802.11n mengenai Wi-Fi, Hotspot, LAN, dan Sharing
Internet.
Secara teknis operasional,
Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang
bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN. Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama
dagang (Certification) yang diberikan
pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet)
yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability
yang dipersyaratkan.
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa
kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga
pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Karena sistem WIFI
mengunakan transmisi frekuensi secara bebas, maka pancaran signal yang
ditransmit pada unit WIFI dapat ditangkap oleh komputer lain sesama pemakai
Wifi. Namun, dengan ketentuan telah memperoleh izin untuk masuk ke sebuah network.
Pada teknologi WIFI ditambahkan juga sistem pengaman misalnya WEP (Wired Equivalent Privacy) untuk pengaman
sehingga antar computer yang telah memiliki otorisasi dapat saling berbicara.
Jaringan wireless dapat digunakan untuk
transmisi suara maupun data. Lihat bagan berikut :
2.5 Keunggulan dan Kelemahan WLAN
Wireless local area
network (LAN Nirkabel) adalah sistem
komunikasi data yang fleksibel yang dapat diimplementasikan sebagai
perpanjangan atau pun sebagai alternatif pengganti untuk jaringan kabel LAN.
Dengan menggunakan teknologi frekuensi radio, wireless LAN mengirim dan
menerima data melalui media udara, dengan meminimalisasi kebutuhan akan
sambungan kabel. Dengan begitu, wireless LAN telah dapat mengkombinasikan
antara konektivitas data dengan mobilitas user.
2.5.1
Keunggulan
WLAN
Dengan wireless LAN, user bisa membagi akses
informasi tanpa harus mencari tempat sebagai sambungan kabel ke jaringan, dan
network manager bisa menset up atau menambah jaringan tanpa harus melakukan instalasi
atau pun penambahan kabel. Wireless LAN menawarkan beberapa kelebihan seperti
produktivitas, kenyamanan, dan keuntungan dari segi biaya bila dibandingkan
dengan jaringan kabel tradisional.
1.
Mobility : Sistem wireless LAN bisa
menyediakan user dengan informasi access yang real-time, dimana saja dalam
suatu organisasi. Mobilitas semacam ini sangat mendukung produktivitas dan
peningkatan kualitas pelayanan apabila dibandingkan dengan jaringan kabel.
2.
Installation Speed and Simplicity :
Instalasi sistem wireless LAN bisa cepat dan sangat mudah dan bisa
mengeliminasi kebutuhan penarikan kabel yang melalui atap atau pun tembok.
3.
Installation Flexibility : Teknologi
wireless memungkinkan suatu jaringan untuk bisa mencapai tempat-tempat yang
tidak dapat dicapai dengan jaringan kabel.
4.
Reduced Cost-of-Ownership : Meskipun
investasi awal yang dibutuhkan oleh wireless LAN untuk membeli perangkat
hardware bisa lebih tinggi daripada biaya yang dibutuhkan oleh perangkat wired
LAN hardware, namun bila diperhitungkan secara keseluruhan, instalasi dan
life-cycle costnya, maka secara signifikan lebih murah. Dan bila digunakan
dalam lingkungan kerja yang dinamis yang sangat membutuhkan seringnya
pergerakan dan perubahan yang sering maka keuntungan jangka panjangnya pada suatu
wireess LAN akan jauh lebih besar bila dibandingkan dengan wired LAN.
5.
Scalability : Sistem wireless LAN bisa
dikonfigurasikan dalam berbagai macam topologi untuk memenuhi kebutuhan
pengguna yang beragam. Konfigurasi dapat dengan mudah diubah Mulai dari
jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai ke
full infrastructure network yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan
roaming dalam area yang luas.
2.5.2
Kelemahan
WLAN
Wifi menggunakan gelombang radio pada frekwensi
milik umum yang bersifat bebas digunakan oleh semua kalangan dengan batasan
batasan tertentu. Setiap wifi memiliki area jangkauan tertentu tergantung power
dan antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan area yang
dijangkau pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai hal dimungkinan terjadi pada
lapisan fisik, antara lain:
1.
Interception atau penyadapan. Hal ini
sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak asing lagi bagi para hacker. Berbagai
tools dengan mudah di peroleh di internet. Berbagai teknik kriptografi dapat di
bongkar oleh tools tools tersebut.
2.
Injection. Pada saat transmisi melalui
radio, dimungkinkan dilakukan injection karena berbagai kelemahan pada cara
kerja wifi dimana tidak ada proses validasi siapa yang sedang terhubung atau
siapa yang memutuskan koneksi saat itu.
3.
Jamming. Jamming sangat dimungkinkan
terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja karena ketidaktahuan pengguna
wireless tersebut. Pengaturan penggunaan kanal frekwensi merupakan keharusan
agar jamming dapat di minimalisir. Jamming terjadi karena frekwensi yang
digunakan cukup sempit sehingga penggunaan kembali channel sulit dilakukan pada
area yang padat jaringan nirkabelnya.
4.
Locating Mobile Nodes. Dengan berbagai
software, setiap orang mampu melakukan wireless site survey dan mendapatkan
informasi posisi letak setiap Wifi dan beragam konfigurasi masing masing. Hal
ini dapat dilakukan dengan peralatan sederhana spt PDA atau laptop dengan di
dukung GPS sebagai penanda posisi.
5.
Access Control. Dalam membangun jaringan
wireless perlu di design agar dapat memisahkan node atau host yang dapat
dipercaya dan host yang tidak dapat dipercaya. Sehingga diperlukan access
control yang baik.
6.
Hijacking. Serangan MITM (Man In The
Middle) yang dapat terjadi pada wireless karena berbagai kelemahan protokol
tersebut sehingga memungkinkan terjadinya hijacking atau pengambilalihan
komunikasi yang sedang terjadi dan melakukan pencurian atau modifikasi
informasi.
2.6 Cara
Kerja WLAN
Wireless LAN
menggunakan electromagnetic airwaves (radio atau infrared) untuk menukarkan
informasi dari satu titik ke titik lainnya tanpa harus tergantung pada
sambungan secara fisik.Gelombang radio biasa digunakan sebagai pembawa karena
dapat dengan mudah mengirimkan daya ke penerima. Data ditransmikan dengan cara
ditumpangkan pada gelombang pembawa sehingga bisa diekstrak pada ujung
penerima. Data ini umumnya digunakan sebagai pemodulasi dari pembawa oleh
sinyal informasi yang sedang ditransmisikan. Begitu datanya sudah dimodulasikan
pada gelombang radio pembawa, sinyal radio akan menduduki lebih dari satu
frekuensi, hal ini terjadi karena frekuensi atau bit rate dari informasi yang
memodulasi ditambahkan pada sinyal carrier.
Multiple radio carrier
bisa ada dalam suatu ruang dalam waktu yang bersamaan tanpa terjadi
interferensi satu sama lain jika gelombang radio yang ditransmisikan berbeda
frekuensinya. Untuk mengekstrak data, radio penerimanya diatur dalam satu
frekuensi dan menolak frekuensi-frekuensi lain. Pada konfigurasi wireless LAN
tertentu, transmitter/receiver (transceiver) device, biasa disebut access
point, terhubung pada jaringan kabel dari lokasi yang fixed menggunakan kabel
standard. Sebuah access point bisa mensupport sejumlah group kecil dari user
dan bisa dipakai dalam jarak antara seratus sampai beberapa ratus kaki.
Access point (atau
antena yang terhubung pada access point) biasanya diletakkan pada tempat yang
tinggi tapi dapat juga diletakkan dimana saja untuk mendapatkan cakupan yang
dikehendaki. End user access wireless LAN menggunakan wireless-LAN adapters,
biasa terdapat pada PC card pada notebook atau palmtop computer, atau sebagai
card dalam desktop computer, atau terintegrasi dalam hand-held computer.
2.7 ROAMING
Ada dua definisi untuk LAN
nirkabel jelajah:
1.
Internal Roaming (1): The Mobile Station
(MS) bergerak dari satu titik akses (AP) ke AP lain dalam jaringan rumah karena
kekuatan sinyal terlalu lemah. Sebuah server otentikasi (RADIUS) mengandaikan
ulang otentikasi MS melalui 802.1x (misalnya dengan PEAP ). Penagihan dari QoS
adalah di jaringan rumah. Sebuah Mobile Station roaming dari satu titik akses
ke lain sering menyela aliran data antara Mobile Station dan aplikasi yang
terhubung ke jaringan. Mobile Station, misalnya, secara berkala memantau keberadaan
jalur akses alternatif (perangkat yang akan menyediakan koneksi yang lebih
baik). Pada beberapa titik, berdasarkan mekanisme proprietary, Mobile Station
memutuskan untuk kembali bergaul dengan jalur akses yang memiliki sinyal
nirkabel yang kuat. Mobile Station, bagaimanapun, dapat kehilangan koneksi
dengan jalur akses sebelum bertemu dengan jalur akses lain. Untuk memberikan
koneksi yang handal dengan aplikasi, Mobile Station umumnya harus menyertakan
perangkat lunak yang menyediakan kehandalan.
2.
Eksternal Roaming (2): MS (klien)
bergerak ke WLAN lain, Internet Service Provider Wireless (WISP) dan
membutuhkan Hotspot. Pengguna dapat secara independen mengakses dari jaringan
rumah menggunakan jaringan asing lain, jika dimungkinkan. Harus ada otentikasi
khusus dan sistem penagihan untuk layanan mobile di jaringan asing.
2.8 Keamanan WLAN
Jaringan Wifi memiliki
lebih banyak kelemahan dibanding dengan jaringan kabel. Saat ini perkembangan
teknologi wifi sangat signifikan sejalan dengan kebutuhan sistem informasi yang
mobile. Banyak penyedia jasa wireless seperti hotspot komersil, ISP, Warnet,
kampus-kampus maupun perkantoran sudah mulai memanfaatkan wifi pada jaringan
masing masing, tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan
komunikasi data pada jaringan wireless tersebut. Hal ini membuat para hacker
menjadi tertarik untuk mengexplore keamampuannya untuk melakukan berbagai
aktifitas yang biasanya ilegal menggunakan wifi.
Salah satu altivitas
dan metode yang dilakukan para hacker wireless ataupun para pemula dalam
melakukan hacking (pembajakan) adalah wardriving. Wardriving adalah usaha untuk
mendapatkan informasi tentang suatu jaringan wifi dan mendapatkan akses
terhadap jaringan wireless tersebut. Umumnya bertujuan untuk mendapatkan
koneksi internet, tetapi banyak juga yang melakukan untuk maksud-maksud
tertentu mulai dari rasa keingintahuan, coba coba, research, tugas praktikum,
kejahatan dan lain lain. Ada tiga metode keamanan yang diterapkan dalam
jaringan WLAN sebagai berikut.
1.
WEP (Wired Equivalent Privacy). Metode
ini dimaksudkan untuk menghentikan intersepsi isyarat gelombang elektromagnetik
oleh user yang tidak berhak. Metode ini dilakukan dengan cara memberi semua
klien dan access point dengan kunci enkripsi dan dekripsi yang sama. WEP
didasarkan pada algoritma enkripsi RC4 dari RSA Data Systems.
2.
SSID (Service Set Identifier). Metode
ini dilakukan dengan cara memberi suatu SSID yang berlaku sebagai password
sederhana yang memungkinkan suatu jaringan WLAN dipisahkan dalam beberapa network
yang berbeda. Pengenal ini diprogram dalam access point, sehingga semua klien
yang akan mengakses jaringan ini harus dikonfigurasi menggunakan pengenal SSID
yang sesuai.
3.
Filter Alamat MAC (Media Access
Control). Metode ini digunakan untuk membatasi akses pada jaringan WLAN
menggunakan daftar alamat MAC pada klien. Alamat MAC ini dimasukkan dalam
access point sedemikian, sehingga hanya klien yang punya alamat MAC yang
terdaftar saja yang dapat mengakses jaringan WLAN.
2.9 Membuat
Hotspot di Notebook dengan Software Connectify
2.9.1
Pengertian
Connectify
Connectify adalah aplikasi untuk Windows yang
dapat mengubah laptop atau computer anda
menjadi hotspot Wi-Fi agar anda bias berbagi
Internet dengan teman, rekan kerja, ataupun perangkat mobile. Connectify
mengizinkan anda berbagi koneksi Internet nirkabel dan tanpa
hardware tambahan lainnya.
Anda dapat dengan mudah menghubungkan sejumlah
perangkat Wi-Fi yang diaktifkan ke jaringan pribadi anda, termasuk ke
laptop, ponsel, sistem game, dan masih banyak lagi.
Perangkat Wi-Fi yang diaktifkan dapat
melihat dan menggabungkan hotspot Connectify anda seperti halnya
titik akses Wi-Fi lainnya, serta menjaganya dengan menggunakan
enkripsi WPA2.
Dalam merubah suatu computer atau laptop menjadi
Wi-Fi hotspot dengan menggunakan
connectify, computer atau laptop tersebut harus memiliki 2 syarat yaitu:
1.
Computer tersebut harus mempunyai
wireless (laptop biasanya sudah ada wifinya)
2. Download
software connectity tersebut dan install
2.9.2
Kelebihan
dan Kekurangan Software Connectify
Dalam penggunaannya connectify memiliki kelebihan dan
kekurangan, yaitu sebagai berikut :
1. Kelebihan
software connectify,yaitu :
a. Anda
tidak perlu lagi susah – susah membeli accespoint untuk membuat jaringan
wireless.
b. Bisa
membagi jaringan internet juga dengan rekan anda dengan wireless
2. Kekurangan
software connectify, yaitu :
a. Diperlukan
alat wireless lagi.
b. Dan
apabila bukan versi berbayar/pro,ketika membangun jaringan Internet dan
membagikannya lewat wireless, itu tidak bisa.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Dalam
komunikasi data terdapat beberapa unsur agar sebuah proses komunikasi dapat
berlangsung dengan baik. Unsur-unsur tersebut dapat berupa, sumber data, media
dan penerima data. Pada komunikasi data, media yang digunakan adalah kabel
dan tanpa kabel.
2. Saluran
komunikasi tanpa Kabel (Wireless), seperti microwave, satellite, dan cellular
phone. Satelite merupakan bagian dari wireless, di mana wireless itu sendiri
adalah koneksi internet dari suatu perangkat ke perangkat lainnya yang tanpa
menggunakan kabel. Sedangkan satelite adalah suatu stasiun relay (penguat) yang
mentransmisikan sinyal microwave melewati jarak yang jauh.
3. Peran
serta orbit, pembajakan sinyal, dan peran Intelsat serta kompetisi organisasi
di area internasional mempengaruhi kapabilitas satelite. Sistem satelite yang
banyak dipakai pada saat ini adalah satelite yang non regenerative. Penggunaan
sistem satelite regenaratif akan menyebabkan harga dari satelite itu mahal.
4. Tak
dipungkiri lagi, saat ini, komunikasi bergerak memainkan peran yang semakin
signifikan dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi, khusunya mobile system.
Saat ini jumlah pengguna telepon mencapai angka ±1 milyar dan angka ini
melampaui jumlah pengguna jaringan telepon tetap. Sehingga pada saat itu
komunikasi wireless akan merupakan moda akses teknologi yang dominan.
5.
Banyaknya wireless LAN yang aktif dengan
konfigurasi default akan memudahkan para hacker dapat memanfaatkan jaringan
tersebut secara ilegal. Konfigurasi default dari tiap vendor perangkat wireless
sebaiknya dirubah settingnya sehingga keamanan akses terhadap wifi tersebut
lebih baik.
6.
Keamanan jaringan Wireless dapat
ditingkatkan dengan cara tidak hanya menggunakan salah satu teknik yang sudah
dibahas diatas, tetapi dapat menggunakan kombinasi beberapa teknikteknik
tersebut sehingga keamanan lebih terjamin.
7.
Tata letak wireless dan pengaturan
power/daya transmit sebuah Access Point juga dapat dilakukan untuk mengurangi
resiko penyalahgunaan wireless. Pastikan area yang dijangkau hanya area yang
memang digunakan oleh user.
8.
Untuk solusi kemanan wireless dapat
menggunakan protokol yang sudah disediakan yakni WPA2Radius atau sering disebut
RSN/802.11i.
3.2
Saran-saran
a. Dalam
jaringan Wi-Fi publik, jika Anda tidak menonaktifkan mode sharing pengaturan
ini saat terhubung pada jaringan, orang lain di sekitar Anda mungkin dapat
meng-hack PC Anda melalui WiFi.
b. Hindari
sambungan WiFi otomatis, hal ini merupakan pengaturan yang dapat membahayakan
privasi Anda. Hal tersebut memungkinkan perangkat yang Anda gunakan terhubung
ke jaringan publik tanpa izin Anda, dan Anda juga dapat secara otomatis
terhubung ke jaringan berbahaya yang memang dibentuk khusus untuk mencuri
informasi.
c. Hidupkan
Firewall, Kebanyakan sistem operasi yang ada saat ini, sebagian besar telah
dilengkapi firewall yang memonitor keluar masuknya koneksi. Firewall memang
tidak memberikan perlindungan secara lengkap, akan tetapi pengaturan tersebut
dirasa cukup membantu jika dalam keadaan aktif.
d. Gunakan
Anti-Virus, ini dapat membantu memberikan peringatan pertama jika sistem anda
telah diganggu saat terhubung ke jaringan. Sebuah peringatan akan ditampilkan
PC anda jika mendeteksi virus yang dikenal, atau ada perilaku yang mencurigakan
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar